28 September 2009

SEKILAS LALU

Sekilas Tentang Nol

Angka nol (zero)adalah titik awal dari setiap skala pengukuran. Nol juga kita kenal sebagai salah satu dari lambang bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Berabad-abad lalu saat bangsa Romawi mengembangkan sistem angkanya, manusia telah mengenal 7 alfabet untuk melambangkan angka Romawi. Tidak diketahui siapa yang menciptakan angka nol, beberapa bukti sejarah menyebutkan bilangan nol ditemukan pada zaman mesir kuno. Meskipun konon bangsa Babylonia sudah menemukannya, sebuah spasi untuk melambangkan nol dan terlihat seperti karakter kosong, namun apakah dari yang kosong itu menjadi ada? hal itu masih masih menjadi ambigu.

Zaman modern kini penggunaan angka nol bukan lagi hanya sebagai lambang semata namun sudah meluas dan tak terpisahkan dalam sendi kehidupan manusia. Para profesor berkepala botak itu sering memakai angka nol dalam operasi matematika yang mereka kerjakan, meskipun ada yang aneh dari sulung nol ini.

Ada dan Tiada

"...a fine and wonderful refuge of the divine spirit – almost an amphibian between being and non-being." – Gottfried Leibniz

Jadi mengapa harus ada bilangan nol? Padahal angka nol berarti kosong, kosong berarti mewakili yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada yaitu nol. Mungkin dulu Anda pernah ditanya berapa itu 1*0? (*=perkalian). Apakah 1*0 itu hasilnya tidak ada? Mungkinkah sesuatu yang ada dikalikan dengan nol menjadi tidak ada? Apakah nol tukang sulap? Lalu ada pula yang mengatakan bahwa nol itu bilangan identitas pengganti 1, maka 7*0=7*1. Betulkah? Tapi yang pasti 5*0=0, ya itu betul. Lalu ada juga aturan yang apabila ada bilangan dibagi dengan nol maka hasilnya undefined(tidak terdefinisi). Di dalam programming, operasi perhitungan dengan pembagi nol pasti memunculkan pesan error. Maka komputer canggih pun apabila bertemu dengan pembagi bilangan nol, dijamin mati kutu setidaknya mengeluarkan pesan NaN (Not a Number). Masih ingat kehebohan Y2K? di dalam sistem penanggalan komputer apabila kita set tahun menjadi 00 maka akan dianggap tahun 1900 atau 19100, kenapa bukan tahun 2000? Dan kenapa pula 1900? Apakah sebelum 1900 tidak ada kehidupan?

Penting = Butuh?

Waclaw Sierpinski, seorang pakar Matematika yang cemerlang … cemas karena kehilangan sebuah tas bawaannya. “Tidak sayang!”, kata istrinya. “Semuanya ada enam di sini”. “Tidak mungkin”, Kata Sierpinski. “Aku telah menghitungnya berulang kali: nol, satu, dua, tiga, empat, lima.” – The Book Of Number

Dalam ekonomi, angka nol menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh, entah itu dalam nilai uang, harga barang, persentase bunga, dsb. Makanya para teller harus bekerja teliti, seandainya kurang 0 satu saja, seperti saat akan menginput data tabungan nasabah sebesar 1 miliar namun diketik nol-nya sebanyak 8 digit, masih samakah nilainya? Sampai-sampai seseorang pernah berkelakar kepada saya bahwa kalau ingin menggelapkan uang di bank itu mudah, ambil saja digit nol paling belakang dari jumlah tabungan terbesar nasabah, mudah bukan?

Dalam sehari-hari apakah bilangan nol selalu dibutuhkan? Seandainya Anda ditanya, “Punya berapa apelkah Anda?”, maka Anda akan cenderung menjawab, “Wah, saya tidak punya apel”, daripada mengatakan, “Saya punya nol apel." Lalu ketika ada seorang ibu sedang mengajari anaknya berjalan lalu ditanya, “Anaknya umur berapa bu?”, si ibu pasti menjawab, “Baru umur 2 bulan” dan mustahil mengatakan, “Baru umur 0 tahun”.

Namun terlepas dari semua itu, angka nol, seperti halnya juga penemuan sebuah roda, adalah sebuah penemuan yang menjadi tonggak perkembangan dan peradaban manusia. Bayangkan apabila angka nol tidak ditemukan dan sistem angka yang dipakai saat ini masih menganut sistem Romawi, mungkin Fibonacci tidak akan pernah menemukan Proporsi Agung, tahun 2009 tertulis MMIX, komputer tidak akan pernah ditemukan, dan Bill Gates hanyalah orang biasa yang tidak tamat dari bangku kuliah.

*diolah dari berbagai sumber

1 komentar:

  1. oh. ini udah ada dr lama ya je majalahnya?
    kalo apdet promosi lagi yaa :DD

    BalasHapus