27 September 2009

MUSIK

Mastodon

Crack The Skye

2009


Walaupun terasa lebih lembut dibandingkan tiga album sebelumnya, album ini tidak mengurangi keganasan Hinds dkk. dalam meramu distorsi menjadi alunan nada-nada indah yang mengantarkan kita ke alam mimpi. Sepertinya peran produser, Brendan O’ Brien (Bruce Springsteen, Pearl Jam), sedikit mempengaruhi musik Mastodon kali ini. Rasakan saja perpaduan vokal dan komposisi musik dalam The Czar yang membuktikan bahwa sebuah lagu metal dapat terdengar sangat mendayu hingga membuat lagu pop manapun tak berdaya. Ditambah lagi dengan sebuah penutup dengan durasi tidak kurang dari 13 menit yang sangat indah, The Last Baron, memberikan perjalanan singkat ke dunia lain di mana para dewa tinggal. Tidak salah jika Mastodon merupakan salah satu pasukan metal garda depan saat ini.




The SIGIT

Hertz Dyslexia

2009


Setelah berhasil dengan Visible Idea of Perfection yang luar biasa, kini The SIGIT tampil dengan rock ‘n roll yang lebih ringan. Hertz Dyslexia berisi kumpulan track rock ‘n roll cerdas yang dapat meramaikan suasana hati. Coba saja dengarkan permainan seruling dalam Bhang, sebuah kejutan yang jenaka. Dalam album ini masih dapat dirasakan gertakan-gertakan kencang yang dapat menggoyangkan badan. Only Love Can Break Your Heart, sebuah nomor dari Neil Young yang dipadu dengan karakter vokal Rekti yang terasa begitu pilu. Kejutan lain pun datang dari Midnight Mosque Song dengan musik dan vokal yang penuh ambience, begitu memukau. The SIGIT memang tahu bagaimana cara menghibur penggemarnya.






Mars Volta

Octahedron

2009


Bagaikan terbawa dalam arus pelan hingga memasuki jeram yang akhirnya menghancurkan seluruh angan, lekikan vokal Cedric Bixler-Zavala dan petikan gitar Omar Rodríguez-López kali ini begitu menghanyutkan. Octahedron terasa begitu berbeda, pembukaan yang syahdu membuat saya termenung hingga terhisap dalam keheningan sampai tiba-tiba dihentak oleh Cotopaxi yang sangat bergairah. Semangat ini ternyata harus dipadamkan oleh Copernicus yang mempesona dan ditutup dengan sempurna oleh Luciforms. Sebuah album yang sangat layak untuk dimiliki.








Tika and The Dissidents

The Headless Songstress

2009


Masih dengan suara emasnya menyanyikan lagu-lagu jazz, Tika tampil dengan nama baru, Tika and The Dissidents. Tidak seperti namanya yang berarti orang-orang yang tidak sepakat, saya rasa seluruh penggemar Tika sepakat bahwa ini adalah sebuah album yang luar biasa. Nuansa yang ditawarkan dalam album ini begitu bervariasi. Rasakan saja Mayday yang begitu memprovokasi hingga Red Red Cabaret yang dapat membuat lantai dansa bergelora. Rupanya Anda ikut menyumbangkan suaranya dalam Ol’ Diary Bastard, membuat lagu ini terdengar santai sekaligus seksi. Saya rasa apapun namanya Tika akan terasa sensual dengan suaranya.





The Trees and The Wild

Rasuk

2009


Setelah single Honeymoon On Ice sering diputar di radio-radio, akhirnya The Trees and The Wild merilis album perdananya yang diberi nama Rasuk. Perpaduan karakter vokal John Mayer dengan permainan gitar akustik ala Kings Of Convenience merupakan alat yang ampuh untuk meluluhkan suasana. Benar saja, lagu-lagu seperti Honeymoon On Ice dan Irish Girls yang terasa sangat manis ditelinga, Our Roots yang menyadarkan kita betapa kayanya budaya Indonesia dengan permainan gamelan dalam nada-nada bernuansa kedaerahan, dan intro dalam Verdure yang terasa sangat kekinian dengan permainan synthesizernya. The Trees and The Wild memberikan keasrian dalam musik Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar