28 September 2009

SEKILAS LALU

Sekilas Tentang Nol

Angka nol (zero)adalah titik awal dari setiap skala pengukuran. Nol juga kita kenal sebagai salah satu dari lambang bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Berabad-abad lalu saat bangsa Romawi mengembangkan sistem angkanya, manusia telah mengenal 7 alfabet untuk melambangkan angka Romawi. Tidak diketahui siapa yang menciptakan angka nol, beberapa bukti sejarah menyebutkan bilangan nol ditemukan pada zaman mesir kuno. Meskipun konon bangsa Babylonia sudah menemukannya, sebuah spasi untuk melambangkan nol dan terlihat seperti karakter kosong, namun apakah dari yang kosong itu menjadi ada? hal itu masih masih menjadi ambigu.

Zaman modern kini penggunaan angka nol bukan lagi hanya sebagai lambang semata namun sudah meluas dan tak terpisahkan dalam sendi kehidupan manusia. Para profesor berkepala botak itu sering memakai angka nol dalam operasi matematika yang mereka kerjakan, meskipun ada yang aneh dari sulung nol ini.

Ada dan Tiada

"...a fine and wonderful refuge of the divine spirit – almost an amphibian between being and non-being." – Gottfried Leibniz

Jadi mengapa harus ada bilangan nol? Padahal angka nol berarti kosong, kosong berarti mewakili yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada yaitu nol. Mungkin dulu Anda pernah ditanya berapa itu 1*0? (*=perkalian). Apakah 1*0 itu hasilnya tidak ada? Mungkinkah sesuatu yang ada dikalikan dengan nol menjadi tidak ada? Apakah nol tukang sulap? Lalu ada pula yang mengatakan bahwa nol itu bilangan identitas pengganti 1, maka 7*0=7*1. Betulkah? Tapi yang pasti 5*0=0, ya itu betul. Lalu ada juga aturan yang apabila ada bilangan dibagi dengan nol maka hasilnya undefined(tidak terdefinisi). Di dalam programming, operasi perhitungan dengan pembagi nol pasti memunculkan pesan error. Maka komputer canggih pun apabila bertemu dengan pembagi bilangan nol, dijamin mati kutu setidaknya mengeluarkan pesan NaN (Not a Number). Masih ingat kehebohan Y2K? di dalam sistem penanggalan komputer apabila kita set tahun menjadi 00 maka akan dianggap tahun 1900 atau 19100, kenapa bukan tahun 2000? Dan kenapa pula 1900? Apakah sebelum 1900 tidak ada kehidupan?

Penting = Butuh?

Waclaw Sierpinski, seorang pakar Matematika yang cemerlang … cemas karena kehilangan sebuah tas bawaannya. “Tidak sayang!”, kata istrinya. “Semuanya ada enam di sini”. “Tidak mungkin”, Kata Sierpinski. “Aku telah menghitungnya berulang kali: nol, satu, dua, tiga, empat, lima.” – The Book Of Number

Dalam ekonomi, angka nol menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh, entah itu dalam nilai uang, harga barang, persentase bunga, dsb. Makanya para teller harus bekerja teliti, seandainya kurang 0 satu saja, seperti saat akan menginput data tabungan nasabah sebesar 1 miliar namun diketik nol-nya sebanyak 8 digit, masih samakah nilainya? Sampai-sampai seseorang pernah berkelakar kepada saya bahwa kalau ingin menggelapkan uang di bank itu mudah, ambil saja digit nol paling belakang dari jumlah tabungan terbesar nasabah, mudah bukan?

Dalam sehari-hari apakah bilangan nol selalu dibutuhkan? Seandainya Anda ditanya, “Punya berapa apelkah Anda?”, maka Anda akan cenderung menjawab, “Wah, saya tidak punya apel”, daripada mengatakan, “Saya punya nol apel." Lalu ketika ada seorang ibu sedang mengajari anaknya berjalan lalu ditanya, “Anaknya umur berapa bu?”, si ibu pasti menjawab, “Baru umur 2 bulan” dan mustahil mengatakan, “Baru umur 0 tahun”.

Namun terlepas dari semua itu, angka nol, seperti halnya juga penemuan sebuah roda, adalah sebuah penemuan yang menjadi tonggak perkembangan dan peradaban manusia. Bayangkan apabila angka nol tidak ditemukan dan sistem angka yang dipakai saat ini masih menganut sistem Romawi, mungkin Fibonacci tidak akan pernah menemukan Proporsi Agung, tahun 2009 tertulis MMIX, komputer tidak akan pernah ditemukan, dan Bill Gates hanyalah orang biasa yang tidak tamat dari bangku kuliah.

*diolah dari berbagai sumber

SHOW

Howling Wolf’s Art Showcase

Pada tanggal 10 September 2009 diadakan sebuah pameran yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, tepatnya bertempat di Howling Wolf. Pameran ini sebenarnya ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan toko distribusi alternatif/distro Howling Wolf. Pameran ini menampilkan karya-karya dari Arian 13 dan fotografi dari Soleh Solihun. Artwork yang ditampilkan oleh Arian meliputi artwork-artwork yang pernah dikerjakan untuk album-album Seringai. Tidak hanya itu, Arian juga menampilkan beberapa hasil artwork nya untuk desain merchandising Seringai dan juga beberapa desain pamflet untuk showcase-showcase Seringai di beberapa kota.

Tidak kalah dengan Arian, Soleh Solihun juga menampilkan beberapa karya fotografinya. Soleh Solihun di sini menampilkan karya-karya fotografinya selama ia menjadi fotografer resmi Seringai. Ia bertutur dalam pameran ini ia ingin menguak sisi-sisi lain dari Seringai melalui karya-karya fotografinya.

Walaupun diadakan di lokasi yang bisa terbilang sempit, hal ini tidak lantas menyurutkan antusiasme orang-orang. Banyak dari mereka yang datang hanya sekedar untuk melihat-lihat ataupun sekalian berbelanja beberapa merchandise yang dijual di Howling Wolf.

27 September 2009

FILM

Potret Pembunuh Sebagai Manusia

Pembunuh bayaran memang terkesan sebutan yang sangar untuk sebuah profesi. Tapi bukankah pekerjaan tetap pekerjaan dan harus dijalani? Dibalik pekerjaan itu tetaplah seorang manusia biasa yang tetap punya hati dan perasaan. Travis Bickle memang pernah dapat nasihat dari temannya, “You get a job, you become the job.” Tapi apakah orang harus selalu ‘menjadi’ pekerjaannya setiap saat? Saya ambil contoh dari tiga film.


Film The Matador adalah film yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. Pierce Brosnan berperan sebagai Julian Noble, seorang hitman yang tampak lelah, bosan akan pekerjaannya, takut bosnya akan membunuh dia, dan sudah hilang konsentrasinya untuk menjadi pembunuh. Ia selalu terbayang-bayang masa kecilnya saat akan mengeksekusi korbannya. Noble juga selalu terlihat linglung. Dia menemukan sosok teman dalam diri Danny Wright seorang pekerja mapan, bisnismen dengan keluarga bahagia, namun sebenarnya menyimpan masalah. Mereka bertemu saat sama-sama menjalankan tugasnya, lalu menemukan satu sama lain dan merasa cocok.


Julian Noble yang hampir seumur hidup pekerjaannya jadi bandit pun, saat menjelang tuanya merasa kesepian dan bosan terhadap pekerjaannya. Kesan itu bisa tertangkap dari mimik Noble yang diperankan Pierce Brosnan dengan menarik (karena sebelumnya Brosnan adalah salah satu pemeran James Bond yang tanggguh, perkasa, dan playboy). Julian Noble adalah kebalikan total dari karakter James Bond. Dia butuh seorang teman dan kekasih yang bisa diajaknya berbagi perasaan. Noble tak bisa selamanya terus2an menjalani pekerjaannya. Tidak seperti James Bond yang tampaknya tak pernah lelah itu. Ia ingin bebas di saat tuanya sama seperti orang lain yang pensiun dari pekerjaannya ketika mencapai usia senja.


Seorang pembunuh ternyata juga harus berpegang pada prinsip. Masalah prinsip ini menjadi akar masalah dalam film In Bruges. Tiga karakter utamanya adalah Ray, Ken, dan Harry. Ray adalah pembunuh pemula yang melakukan kesalahan fatal dalam tugas pertamanya: membunuh seorang anak kecil. Ken adalah pembunuh senior yang sudah berkali-kali membunuh. Ray dan Ken dikirim bos mereka, Harry ke kota Bruges tanpa tujuan yang jelas. Sampai suatu malam saat Ray sedang keluar dari hotel, Harry menelpon Ken, menugaskan Ken untuk mengeksekusi Ray karena kesalahan Ray membunuh anak kecil. Ray juga sebenarnya juga merasa bersalah atas perbuatannya dan berniat bunuh diri. Namun, dalam sebuah adegan yang absurd sekaligus kocak, niat bunuh diri Ray dihentikan Ken saat akan mengeksekusi Ray.


Dalam film yang berjenis black comedy ini (atau mungkin tragicomedy), Harry adalah karakter yang memegang teguh prinsipnya tanpa ada kompromi, bahkan ketika yang melakukan kesalahan adalah dirinya sendiri. Sedangkan Ken berkompromi dengan Ray dengan memberi Ray kesempatan karena ia merasa Ray masih bisa menjadi orang yang lebih baik dan mendapat penghidupan yang layak dengan membiarkannya kabur dari Bruges. Dan untuk komprominya pada Ray itu, Ken berani menanggung hukuman yang seharusnya dijatuhkan pada Ray. Dalam sebuah ending yang tragis itu terlihat betapa kuat Harry memegang prinsipnya. Bahkan seorang pembunuh bayaran pun tetap menjaga teguh prinsipnya dan ketika ada seorang anak buahnya melanggar prinsip itu, si bos pun harus turun tangan untuk menyelesaikan anak buahnya yang membandel itu.


Quentin Tarantino juga memiliki pandangan sendiri tentang pembunuh bayaran yang bisa dilihat dalam karya masterpiecenya, Pulp Fiction. Film yang alurnya bolak balik ini menceritakan tentang Jules Weinfeld dan Vincent Vega, dua orang gangster yang terjebak dalam macam-macam masalah. Padahal mereka hanya ditugaskan untuk mengambil koper berisi kokain. Jules dan Vincent lolos dari peluru yang ditembakkan oleh orang yang berada tepat di depan mereka. Lalu mereka panik saat Vincent tidak sengaja menembak mati kepala teman Jules di dalam mobil. Terakhir, mereka disuruh menyerahkan koper berisi kokain itu saat mereka ditodong oleh perampok di dalam restoran. Dari kejadian-kejadian penting yang terjadi hari itu, Jules seakan mendapat hidayah dari Tuhan karena ia percaya saat ia lolos dari tembakan ada semacam campur tangan Tuhan dalam kejadian tersebut. Kutipan ayat Injil, Ezeqiel 25:17 yang selalu dibacanya sebelum mengeksekusi korbannya, yang sebelumnya hanya untuk keren2an, menjadi berarti bagi Jules pada hari yang penuh kejadian aneh itu. Sedangkan Vincent yang berpikiran rasional menolak semua anggapan Jules bahwa hal itu terjadi oleh apa yang disebut Jules sebagai ’miracle’ dan ’divine intervention’. Kematian Vincent Vega pada adegan yang lebih dulu seakan mendapatkan penjelasan, karena kematian itu sebagai hukuman bagi Vincent.


Satu lagi kemanusiaan pembunuh adalah saaat Vincent harus menemani Mia, istri bosnya, makan malam di sebuah restoran. Vincent terlihat begitu canggung di depan Mia. Sebelumnya ia bertanya-tanya terus pada Jules seperti apa sosok Mia ini. Vincent terlihat seperti seorang yang tidak percaya diri untuk kencan bersama istri atasannya. Dia juga takut pada bosnya jika ia berbuat macam-macam pada Mia.karena bosnya pernah melempar keluar jendela gedung seorang negro yang berani-beraninya memijat kaki Mia (Jules dan Vincent berdebat soal apakah pijat kaki adalah perbuatan yang lancang atau tidak terhadap perempuan).


Itulah sebagian contoh profil pembunuh bayaran yang bisa dilihat di beberapa film. Intinya, pembunuh bayaran sama saja dengan profesi lain. Tidak ada yang aneh pada orang-orang dibalik profesi itu. Hanya saja, karena berurusan dengan nyawa orang dan selalu dicap sebagai penjahat, orang selalu salah menilai karakter seorang pembunuh bayaran.

BINCANG : ARIAN 13


ARIAN 13

Dia adalah vokalis band metal ibukota, Seringai, mantan vokalis Puppen
, dan pernah kerja di sebuah majalah. Namun, Arian 13 ternyata juga seorang seniman yang produktif. Karya-karyanya banyak terpampang di cover-cover album dan pamflet bandnya sendiri, selain juga menjadi ilustrator lepas untuk beberapa majalah. Ternyata dia sudah mulai mengonsumsi alkohol sejak SD dan mengaku sebagai 'diktator' dalam bandnya. Arian 13 juga menjelaskan arti 'menolak tua' dan menceritakan pengalaman ngebandnya. Berikut petikan wawancara lengkapnya.

Apa kesibukan anda akhir-akhir ini?

Ya, kalo gue sih ngurus toko dan macam-macam sih, kadang-kadang di rumah gue gambar, di studio gue gambar.

Dengar-dengar anda juga menjadi penyiar di acara Riot?
Oh engga, gue cuma jadi guest aja di sana.

Mengapa angka 13 melekat pada anda?
Ya…, karena gue ngebuat itu buat panggilan aja ke gue.

Engga ada hubungan sama orang yang bilang kalo angka 13 tuh sial atau beruntung gitu?
Kalo gue sih engga percaya sama gitu-gituan atau tahayul. Ya, walaupun di sini tuh kita engga bisa pungkiri kalau hal itu nyata. Tapi gue pribadi sih lebih engga percaya dengan hal-hal yang berbau tahayul.

Tapi anda meyakini keberadaannya?
Kalo gue sih lebih meyakini ada tapi engga sampe percaya hal-hal yang tahayul.

Terus, atas dasar apa anda membuat Howling Wolf ini? Apa Seringai kurang mendukung secara finansial?
Gue sendiri ngediriin Howling Wolf ini atas dasar mau buka distro yang benar-benar jadi tempat distribusi dan merchandise band-band. Ya, kan kalo di Jakarta sendiri udah jarang distro yang benar-benar buka tokonya untuk jalur distribusi. Banyaknya clothing line. Ya, kalo di selatan sendiri cuma ada Hey Folks doang.

Saat anda perform itu anda identik suka membawa botol alkohol?
Ah, engga. Kalo minumnya mah paling di belakang panggung.

Iya, saya termasuk orang yang terciprat bir waktu launching album itu, haha...
A : Oh ya! Kalo ngomongin mabok sih dulu nyoba udah dari SD.

Oh maaf kaya sesuatu yang pribadi ini?
Oh, tidak. Menurut gue itu bukan hal yang pribadi.

Maksud saya seberapa besar pengaruh alkohol dalam hidup anda?
Ya… itu sih kaya orang makan permen karet aja. Kan kalo orang kita menganggap alkohol tuh mabok-mabokan. Tapi menurut gue alkohol itu udah kaya kalo kita mau ngomong dan bicara santai, enaknya sambil minum bir.

Berarti itu pilihan donk?
Ya, emang pilihan.

Maksud saya anda doyan?
Lha, maksud anda gimana?

Iya, gitu, tertarik bukan asal-asalan coba-coba?
Kalo masalah nyoba-nyoba begituan mah gue udah nyoba-nyoba mabok dari SD.

Kalau Seringai tidak ada apa yang anda ingin lakukan?
Tetap bermusik! Walaupun Seringai engga ada.

Anda percaya dengan musik?
Ya, kalau menurut anda?

Maksud saya kan kalo orang banyak beranggapan kalau hidup dari musik, khususnya di Indonesia itu susah?
Ya, gue tetap percaya. Kaya yang diliat sekarang.

Oke, bisa ceritakan pengalaman ngeband anda?
Wah kalo pengalaman ngeband sih udah dari SMP, tapi yang jadi serius sih paling Puppen sama Seringai. Kalo yang lain sih lebih ke ‘have fun’ aja, kaya Aparat Mati.

Terus, selama ngeband ini hanya menjadi vokalis?
Oh engga, pernah juga jadi gitaris.

Metal?
Ya, metal.

Sebagai frontman Seringai, apakah anda termasuk orang yang diktator?
Ya gue emang diktator. Hahaha…

Berarti kalo ada masalah anda ini termasuk yang mengungkapkannya blak-blakan?
Maksudnya kalo ada masalah di band gitu?

Ya.
Ooohhh… engga sih. Kalo kita ada masalah mah biasanya diomongin dulu bareng-bareng…

Dalam lirik yang anda buat di Seringai, banyak propaganda 'menolak tua'. Bagaimana anda mengartikan “tua” itu?
Mungkin tua itu dikarenakan dia engga bisa menikmati hidup lagi atau “have fun” lagi. Gue engga bilang kalau harus terus senang-senang. Tapi tua itu dikarenakan dia ngga bisa menikmati hidup lagi. Kaya teman gue misalnya, dia udah engga bisa menikmati hidup dia lagi dan dia pun terlihat lebih tua dari umurnya karena itu.

Lagu apa yang memengaruhi anda sampai saat ini?
Banyak sih kalo lagu mah. Musik apa aja gue suka.

Engga, maksudnya lagu atau lirik apa yang membuat anda seperti saat ini gitu, seperti Arian 13?
Ya banyak sih. Dari lagu-lagu yang gue dengerin ngebentuk gue kaya sekarang. Gue sih dasarnya suka musik rock.

Metal?
Nah, terus selain itu juga gue dengerin kaya Cocteau Twins, Ride.

My Bloody Valentine?
Ya, itu lazimnya lah.

Dengar-dengar anda ini juga suka The Smiths katanya?
Iya gue juga suka ama The Smiths. Sebenarnya gue suka The Smiths karena gue anggap di The Smiths tuh banyak kaya, “Wah part ini lucu kendengarannya”, atau misalnya di chorusnya kedengaran aneh.

Apa itu termasuk jadi influence untuk buat lagu?
Ya, termasuk sih. Sebenernya Seringai sendiri bermusik engga harus bersumber dari satu genre. Kita sih banyak ngegabungin dari semua genre musik yang kita dengerin. Jadi semua musik yang kita dengerin kita campurin. Jadilah ini.

Tapi kalau Seringai orang-orang banyak bilang kalau ngambil influence dari Motorhead ama Black Sabbath?
Ya itu mah yang kaya gitu bukan orang-orang sih. Tapi kita sendiri yang bilang kaya gitu.

Tapi ngga banting gitu kalo bisa dibilang mah kan kalau band anda dulu Puppen tuh yang hardcore terus kalau Seringai sekarang tuh kaya gini?
Ya, engga sih. Yang penting unsurnya tuh rock. Sebenarnya, Puppen dulu tuh dibentuk engga asalnya pengen Hardcore. Tapi dulu tuh pengen dibuat band kaya Sepultura.

Tapi kalau umumnya anda dengerin apa?
Ya. Kalau umumnya gue mah dengerin punk rock sama metal.

Apa yang anda bayangkan tentang nol?
Nol. Nihil.

Awal?
Ya bisa juga akhir dari semuanya.

Last words, bagaimana anda mendifinisikan evolusi?
Maksudnya?

Evolusi misalnya dari nol jadi ada, dari tidak ada jadi ada.
Lho maksudnya gimana? Haha… Anda muda-muda senang sekali berwacana. Membosankan. Hahaha…

Ilustrasi oleh : Mohammad Iqbal (http://www.facebook.com/home.php?#/mohammad.iqbal3?ref=ts)
versi asli : (ukuran besar) http://i399.photobucket.com/albums/pp80/siemwaike/seringaigilangcopy.jpg

BINCANG : SOLEH SOLIHUN




Jika anda rajin membaca majalah RollingStone Indonesia, pasti tidaklah asing dengan nama ini. Artikel-artikel panjangnya selalu memenuhi halaman-halaman majalah musik nomor satu di Indonesia itu. Selain kesibukannya di RollingStone, ia juga menggeluti dunia fotografi dengan menjadi fotografer band metal Jakarta paling gaharsaat, Seringai. Berikut petikan wawancara TERSERAH! dengan Soleh Solihun yang ditemui saat pameran fotonya di kawasan Cipete.


Bagaimana kabar anda saat ini dan apa kesibukannya?

Kabar baik. Cuma lagi sakit pinggang aja ini gara-gara kolesterol kayanya. Haha… Kalo kesibukan sih baru aja selesai deadline di majalah tempat saya bekerja, RollingStone.

Apa latar belakang anda mengadakan pameran ini?
Latar belakang diadakan pameran ini sih sebenarnya untuk mempromosikan Howling Wolf yang baru dibuka ini kepada orang-orang.

Apakah anda sendiri pernah memiliki pengalaman sebagai fotografer band selain di Seringai?
Kalau di luar, ya, paling pernah moto saja tapi bukan sebagai fotografer yang resmi. Ya, jadi hanya sebagai iseng-isengan sajalah kalau boleh dibilang. Ya, karena saya pikir kan kalau saya pergi ke acara musik saya tidak tahu mau ngapain. Main instrumen saya ngga bisa. Nah, atas dasar itu lah mungkin saya mulai belajar foto.

Apa yang membuat anda ingin menjadi fotografer Seringai?
Yang ingin membuat saya ingin menjadi fotografer Seringai ya itu tadi. Saya sebenarnya tidak tahu mau ngapain kalau pergi ke konser musik. Tapi di samping itu saya ingin mengabadikan dan berbagi pengalaman kepada orang lain melalui foto-foto saya tentang bagaimana suasana konser ataupun keliaran band rock Seringai . Lalu melalui ini juga saya ingin menunjukkan kepada orang-orang tentang bagaimana Seringai itu ketika berada di belakang panggung ataupun sisi lain Seringai yang mungkin tidak banyak orang tahu, seperti misalnya foto Seringai ketika bermain di acara ulang tahun. Mereka memakai rambut palsu dan membawakan lagu Ramones.

Bukankah itu bertolak belakang dengan image Seringai sendiri sebagai band musik rock?
Nah justru di sisi itu saya ingin menghadirkan sisi lain Seringai kepada orang-orang kalau Seringai itu di balik musiknya yang keras, mereka justru orang-orang yang memiliki sisi humor.

Apakah Seringai sendiri memberikan anda kebebasan dalam bereksplorasi?
Wah kalau masalah itu sih mereka ngga pernah ngatur harus bagaimana-bagaimana. Saya sih diberikan kebebasan dalam bereksplorasi. Tapi mungkin ketika saya dalam satu acara, misalnya saya meminta Arian ketika saya memberi aba-aba maka dia pun mulai bergaya biar dapetnya pas atau kebalikannya misalnya saya ketika si Arian mulai memberi tanda-tanda, maka saya pun mengambil gambar. Ya, bebaslah kalau masalah eksplorasi.

Bisa ceritakan hal yang menurut anda berbeda antara menurut anda berbeda antara menjadi fotografer majalah dan fotografer band?
Yang membuat berbeda adalah akses ketika berada di panggung. Misalnya, ketika di acara Jakarta Rock Parade kemarin. Kalau fotografer atau pers biasa hanya dapat mengambil pemotretan hanya dua lagu saja. Nah, sedangkan fotografer band bisa mengakses ke belakang panggung lalu juga ketika band perform, fotografer bisa mengambil gambar sepanjang performance. Lalu juga kan kalau pers cuma bisa mengambil gambar dari bawah panggung, misalnya. Sedangkan kalau fotografer resmi dapat mengambil gambar dari mana saja.

Siapakah fotografer yang mempengaruhi anda sampai saat ini?
Mungkin kalau fotografer tidak ada ya. Tapi yang mempengaruhi saya adalah musik mungkin. Saya sendiri mulai menjadi fotografer karena waktu itu dilihat di kantor saya dulu, di Playboy, banyak kamera engga dipakai. Nah mulai dari sanalah saya mulai belajar memotret, karena saya juga tidak tahu harus apa yang dilakukan ketika di konser musik.

Apakah anda mempunyai rencana untuk membuat satu pameran tunggal atas nama anda sendiri?
Kalau untuk masalah pameran tunggal, saya sebenarnya ingin sekali membuat satu pameran atas nama saya sendiri. Tapi yang masih menjadi kendala adalah nama saya belum cukup dikenal dan juga, di samping itu yang menjadi masalah adalah dana. Karena untuk mengadakan pameran itu diperlukan dana yang lumayan besar. Karena untuk pameran itu diperlukan biaya seperti tempat, pembuatan bingkai. Ini saja dalam pembuatan bingkainya saya masih dibantu oleh Arian.

Lalu apakah juga pernah anda ingin membuat suatu buku yang memuat semua karya anda seperti yang dilakukan fotografer nya Fugazi contohnya?
Ya ada sih. Tapi masalahnya itu lagi terbentur oleh masalah dana. Terus ada tidak penerbit yang ingin menerbitkan.

MUSIK

Mastodon

Crack The Skye

2009


Walaupun terasa lebih lembut dibandingkan tiga album sebelumnya, album ini tidak mengurangi keganasan Hinds dkk. dalam meramu distorsi menjadi alunan nada-nada indah yang mengantarkan kita ke alam mimpi. Sepertinya peran produser, Brendan O’ Brien (Bruce Springsteen, Pearl Jam), sedikit mempengaruhi musik Mastodon kali ini. Rasakan saja perpaduan vokal dan komposisi musik dalam The Czar yang membuktikan bahwa sebuah lagu metal dapat terdengar sangat mendayu hingga membuat lagu pop manapun tak berdaya. Ditambah lagi dengan sebuah penutup dengan durasi tidak kurang dari 13 menit yang sangat indah, The Last Baron, memberikan perjalanan singkat ke dunia lain di mana para dewa tinggal. Tidak salah jika Mastodon merupakan salah satu pasukan metal garda depan saat ini.




The SIGIT

Hertz Dyslexia

2009


Setelah berhasil dengan Visible Idea of Perfection yang luar biasa, kini The SIGIT tampil dengan rock ‘n roll yang lebih ringan. Hertz Dyslexia berisi kumpulan track rock ‘n roll cerdas yang dapat meramaikan suasana hati. Coba saja dengarkan permainan seruling dalam Bhang, sebuah kejutan yang jenaka. Dalam album ini masih dapat dirasakan gertakan-gertakan kencang yang dapat menggoyangkan badan. Only Love Can Break Your Heart, sebuah nomor dari Neil Young yang dipadu dengan karakter vokal Rekti yang terasa begitu pilu. Kejutan lain pun datang dari Midnight Mosque Song dengan musik dan vokal yang penuh ambience, begitu memukau. The SIGIT memang tahu bagaimana cara menghibur penggemarnya.






Mars Volta

Octahedron

2009


Bagaikan terbawa dalam arus pelan hingga memasuki jeram yang akhirnya menghancurkan seluruh angan, lekikan vokal Cedric Bixler-Zavala dan petikan gitar Omar Rodríguez-López kali ini begitu menghanyutkan. Octahedron terasa begitu berbeda, pembukaan yang syahdu membuat saya termenung hingga terhisap dalam keheningan sampai tiba-tiba dihentak oleh Cotopaxi yang sangat bergairah. Semangat ini ternyata harus dipadamkan oleh Copernicus yang mempesona dan ditutup dengan sempurna oleh Luciforms. Sebuah album yang sangat layak untuk dimiliki.








Tika and The Dissidents

The Headless Songstress

2009


Masih dengan suara emasnya menyanyikan lagu-lagu jazz, Tika tampil dengan nama baru, Tika and The Dissidents. Tidak seperti namanya yang berarti orang-orang yang tidak sepakat, saya rasa seluruh penggemar Tika sepakat bahwa ini adalah sebuah album yang luar biasa. Nuansa yang ditawarkan dalam album ini begitu bervariasi. Rasakan saja Mayday yang begitu memprovokasi hingga Red Red Cabaret yang dapat membuat lantai dansa bergelora. Rupanya Anda ikut menyumbangkan suaranya dalam Ol’ Diary Bastard, membuat lagu ini terdengar santai sekaligus seksi. Saya rasa apapun namanya Tika akan terasa sensual dengan suaranya.





The Trees and The Wild

Rasuk

2009


Setelah single Honeymoon On Ice sering diputar di radio-radio, akhirnya The Trees and The Wild merilis album perdananya yang diberi nama Rasuk. Perpaduan karakter vokal John Mayer dengan permainan gitar akustik ala Kings Of Convenience merupakan alat yang ampuh untuk meluluhkan suasana. Benar saja, lagu-lagu seperti Honeymoon On Ice dan Irish Girls yang terasa sangat manis ditelinga, Our Roots yang menyadarkan kita betapa kayanya budaya Indonesia dengan permainan gamelan dalam nada-nada bernuansa kedaerahan, dan intro dalam Verdure yang terasa sangat kekinian dengan permainan synthesizernya. The Trees and The Wild memberikan keasrian dalam musik Indonesia.



26 September 2009

VIVA LA TRIVIA !

KETUPAT

Ketupat mengalami sedikit perlakuan berbeda di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketupat, yang bahasa Jawanya kupat, berasal dari singkatan ngaku lepat alias mengakui kesalahan, lebih umum dihidangkan setelah hari ketujuh bulan Syawal (7 hari setelah Lebaran) dan dikenal dengan hari ”Bakda Kupatan”. Dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga untuk menggairahkan semangat keagamaan masyarakat Jawa, ketupat mengandung penafsirannya tersendiri. Beras adalah lambang keduniawian yang dikurung dalam jalinan janur kuning, yang melambangkan ketaatan rohani orang yang beribadah, dan direbus dalam air mendidih yang melambangkan Ramadhan. TERSERAH mau percaya atau nggak !

CORAK

NOL

Suatu ketika Leonardo Da Pisa (Fibonacci) mempertaruhkan segalanya untuk mengenalkan dan membawa sebuah angka, yaitu angka nol. Sepulang belajar, atau bisa dibilang bertugas lebih tepatnya (beberapa kalangan menyebutnya mencuri), sebagai konsultan perdagangan di Aljazair, dari dunia Islam di Afrika Utara, ia merevolusi filsafat Barat yang waktu itu berkembang, yang menolak kekosongan, kehampaan, sehingga menghancurkan sistem pemikiran Yunani serta penomoran Romawi. Orang Yunani bahkan sempat berkata, ”Bagaimana mungkin yang tidak berarti memiliki arti?”

Bersamaan dengan itu, tanggal 20 September ini kita merayakan 1 Syawal, Idul Fitri, di mana semua kembali ke nol, kembali ke asal. Nol kah asal kita? Bersih? Suci? Sederhana? Bukan keburukan dan kehampaan yang kita usung. Sebagaimana neutron yang netral, nol tidak memiliki kandungan apapun. Rasa dendam, kemarahan, dendam serta ketamakan. Namun apa yang terjadi? Kita merayakan nol agar menjadi bilangan lainnya, ya, bilangan lainnya, tapi berskala negatif, berbelanja besar-besaran, menumpuk makanan sebanyak-banyaknya, meriuhgaduhkan malam sejadi-jadinya? Apakah kita nol lagi kini? Saat meminta maaf, beribadah sebulan penuh tidak memiliki arti lagi ? Apakah kita kembali ke awal?

Bagi kebudayaan India, nol ialah lengkungan, bulatan, bentuk alam semesta ini, dan dalam ajaran Buddha sendiri, dapat dipahami bahwa Nirvana disediakan bagi mereka yang telah mencapai “titik hampa” dalam hasrat kehidupan duniawinya, seperti yang kita lihat dalam relief candi borobudur di tingkatan teratas. Di Arab, nafas nol berjalan bersamaan dengan teologi sufisme dan matematika, nol bagi kebudayaan Arab yang dilambangkan titik, berarti awal dan akhir. Dua buah titik membentuk garis, beberapa garis yang saling berhubungan membentuk bidang, dan beberapa bidang bertemu menjadi ruang. Pada akhirnya, ruang yang bergerak menjauhi pusat akan kembali terlihat sebagai sebuah titik. Bagi kebudayaan Cina, nol dilambangkan dengan karakter (ling), yang didapat dari bunyi rintik hujan yang melambangkan awal dan akhir, awal dari musim hujan, dan akhir dari kekeringan.

Karena itu nol ialah penyeimbang antara dua hal yang saling berlawanan. Nol lah yang hukumnya mengatur jalannya semesta ini. Karena itu nol ialah absolut. Seorang teman pernah bercerita bahwa dalam bahasa Pali (Bahasa Nepal), ”Esa” bukan berarti satu, namun hampa, nol. Jadi Ketuhanan yang Maha Esa ialah perlambang kehampaan sebagai suatu absolutisme ketuhanan itu sendiri. Dan kita semua yakin, bahwa salah satu berkah ketuhanan itu turun di tanggal 20 November ini. TERSERAH kita, dari nol menjadi bilangan positif, atau negatif? Karena tidak ada yang sia-sia.

EDITOR'S NOTE

Nol! TERSERAH-Magz muncul diawali dengan edisi Nol! Dan semoga nol ini merupakan titik awal dari TERSERAH-Magz untuk melaju ke garis bilangan yang lebih positif. Dan pada edisi ini, kami meminta anda untuk memberikan nilai, nilai yang TERSERAH, bebas, nol juga boleh, minus tidak dilarang. Seperti kata Leibnitz, "Nol bersifat amfibi, di antara ada dan tidak ada." Jadi edisi Nol! ini merupakan pertaruhan bagi TERSERAH-Magz untuk ada dan tidak ada, "That's the question!" Selama anda setia dan perhatian dan selalu cinta dengan TERSERAH-Magz, semuanya TERSERAH untuk anda! Kami juga ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H kepada seluruh pembaca TERSERAH-Magz . Kami minta dibukakan pintu maaf dan kelapangan dada untuk selalu tidak asal TERSERAH dalam memacu perkembangan TERSERAH-Magz. Selamat membaca, dan selamat memulai dari nol!


Editor in Chief

Emge Pandeka

25 September 2009

CERITA MATA

















Profesi: Anak jalanan. Seharusnya duduk di TK nol besar.














1 : 20 menangkap jalan ini nol dari kendaraan.


















Biar pun sudah tua, oplet ini tidak pernah mengangkut nol penumpang (Maaf saya bohong, habis saya ngga tau mau nulis apa. suka sama fotonya aja).












Menunggu terlalu lama bagi sebagian orang = nol. Nol di sini bukan berarti "perbuatan sia-sia" (Baca tulisan Editor in Chief).



















My life, my adventure. Djarum Super!














Penjelasannya sama dengan foto 'menunggu' di atas.

18 September 2009

MENSANA IN CORPORE SANO

Preview Piala Dunia 2010





Masih ingatkah kalian momen pada gambar di atas saat Fabio Cannavaro kapten timnas Italia mengangkat trofi piala dunia 2006 di Jerman. Pada saat itu Italia mengalhkan Perancis lewat adu penalty. Nah tidak berapa lama dari sekarang kita akan segera sampai pada tahun 2010 dimana pada musim panas mendatang akan digelar World Cup 2010 di Afrika Selatan.


Penyisihan untuk masuk ke piala dunia 2010 sudah dilakukan sejak tahun lalu. Dan dari penyisihan yang masih berjalan tersebut sudah ada beberapa tim yang lolos ke PD 2010.Berikut ini saya akan mereview tiap zona penyisihan untuk piala dunia 2010 tersebut.

Pertama kita mulai dari zona Concacaf atau zona amerika utara dimana tinggal tersisa 2 pertandingan lagi dan menurut analisis saya 2 tim sudah aman untuk melangkah ke PD 2010 yaitu tim USA dan Mexico. Tiket selanjutnya masih diperebutkan oleh Honduras dan Kosta Rika.

Selanjutnya zona Conmebol (Amerika Latin) dimana 2 tim sudah memastikan lolos dengan sisa 2 pertandingan lagi di depan mata. 2 Tim yang sudah lolos tersebut adalah Brazil dan Paraguay. Datri zona ini hanya ada 4 tim yang lolos langsung ke piala dunia serta tim peringkat 5 yang harus menjalani playoff dengan tim peringkat 3 zona Concacaf. Dan yang menarik dari zona ini adalah terseok seok nya Argentina di peringkat 5 klasemen padahal kita tahu bahwa Argentina bermaterikan pemain2 kelas dunia. Jika Argentina tidak bisa memperbaiki peformanya bukan tidak mungkin kita akan melewatkan Argentina pada piala dunia 2010 nanti, sangat mengecewakan bukan?

Selanjutnya kita melangkah ke zona Afrika yang dibagi menjadi 5 grup dan menyisakan 2 pertandignan lagi. Pada grup 1 Kamerun, Gabon, dan Togo masih berjuang untuk mendapat tiket tersebut. Di grup 2 persaingan terjadi antara Tunisia yang memimpin klasemen dengan 8 poin dan dibuntuti oleh Nigeria dengan 6 poin. Di grup 3 Aljazair berada di puncka klasemen dengan 10 poin dibuntuti Mesir di peringkat kedua dengan 7 poin. Sedangkan di grup 4 dan 5 dua tim sudah memastikan diri melangkah ke Afsel 2010 yaitu Ghana dan Pantai gading.

Kemudian Zona Asia dimana kualifikasi sudah selessai dilaksanakan dimana 4 tim lolos langsung ke Afrika Selatan mereka adalah Australia dan Jepang sebagai wakil dari grup 1 dan dua korea yaitu Korea Utara dan Selatan sebagai juar dan runner-up grup 2. Peringkat ketiga dari kedua grup yaitu Bahrain dan Arab Saudi menjalani playoff untuk menghadapi juara penyisihan zona oceania yaitu Selandia baru. Secara mengejutkan Bharain berhasil mematahkan tradisi Arab Saudi lolos ke Piala Dunia secara dramatis.

Selanjutnya kita akan membahas zona yang paling panas yaitu zona UEFA. Pada zona ini tim dibagi menjadi 9 grup dimana juara grup lolos otomatis ke Afsel dan 8 runner-up terbaik akan menjalani play-off untuk memperebutkan 4 tiket yang tersisa. PAda grup 1 Portugal terancam gagal lolos ke Afsel karena sampai sekarang masih duduk di peringkat ketiga grup dengan poin 13 sama dengan Hongaria. Dengan selisih 2 dan 5 poin dari Swedia dan Denmark. Di grup 2 swiss masih memimpin klasemen dibuntuti oleh Yunani dan Latvia.menurut prediksi saya Swiss akan melenggang ke PD 2010 pada kualifikasi bulan oktober nanti. Selanjutnya grup 3 sama seperti di grup 2 dimana Slovakia di puncak klasemen dengang selisih 5 poin dari slovenia dan Irlandia Utara dibawahnya. Slovakia tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melenggang ke Afrika selatan tahun depan. Sedangkan Irlandia Utara dan Slovenia hanya bisa berebut tiket Play-off saja.

Di Grup 4 Jerman terus dibuntuti Russia dengan selisih 1 poin. Tim asuhan Guss Hiddink tersebut bisa mengancam Tim panser Jerman untuk lolos langsung ke Afsel tahun depan. Pertandingan Russia dan Jerman pada 10 Oktober akan sangat mempengaruhi nasih kedua tim tersebut.

Di grup 5 Spnayol sudah memastikan diri lolos ke piala dunia tahun depan. Posisi runner-up mungkin akan diraih oleh Turki. Di grup 6 tim Inggris yang kini diasuh Fabio Capello juga meraih poin sempurna dari 8 pertandingan sehingga mereka lolos langsung ke Afsel tahun depan. Posisi runner-up grup ini diperebutkan oleh Kroasia dan Ukraina.

Di grup 7 Perancis hanya berada pada posisi runner-up tertinggal 4 poin dari Serbia sehingga menurut prediksi saya perancis hanya bisa mengharapkan tiket piala dunia dari play-off. Di grup 8 Italia berada di posisi yang cukup aman di puncak klasemen dengan selisih 4 poin dari Irlandia dibawahnya. Grup 9 yang hanya berisikan 5 tim Belanda memastikan diri sebagai tim pertama yang lolos ke Afrika Selatan tahun depan, dengan meraih poin sempurna dari 8 pertandingan.

Sekian preview saya untuk kualifikasi Piala dunia 2010 nanti. Ini merupaka thread pertama saya untuk majalah online TERSERAH. Mungkin kita akan sering berjumpa karena saya akan terus menulis thread tentang sports and games.

09 Agustus 2009

REDACTION'S DESKTOP



Mengapa dinamakan TERSERAH Magazine ?

Kata-kata TERSERAH mungkin ialah jawaban yang paling sering muncul. Mau makan apa? Nonton apa? Naik motor apa nggak? Jalan kemana nih? Mau cabut gak? dan lain-lain.

Melambangkan ketidaksengajaan untuk menyerah (dari asal kata serah dan imbuhan ter- itu sendiri) yang dialami banyak orang, khususnya anak muda yang penuh gelora dan semangat namun akhirnya berserah kepada khalayak.

TERSERAH Magazine lahir dari hal tersebut, keterbatasan, serta keterpaksaan yang membuat kita ikut-ikutan, itu yang TERSERAH Magazine coba lawan. Bertepatan pada bulan Agustus ini, TERSERAH Magazine berupaya memerdekakan anda semua, agar tidak lagi terserah.

Redaksi TERSERAH Magazine berterimakasih pada Tuhan yang memberikan kesempatan untuk kami bergerak, kontributor serta seluruh pembaca yang dengan percaya diri memilih TERSERAH Magazine dengan bebas, tanpa pengaruh apapun. Akhir kata, redaksi mengucapkan, "Jangan jawab terserah, kalau belum klik TERSERAH Magazine !"








Emge Pandeka
Editor in Chief

08 Agustus 2009

Maskot

Mmm, si bebek muda merah menyala yang kalian lihat di sana ialah maskot TERSERAH Magazine.

Namanya BESER alias Bebek Terserah. Kenapa harus merah? Karena merah berani, karena merah seksi, karena merah ialah gairah. Kenapa bebek? Karena bebek doyannya ngikut-ngikut aja. Jadi berani beda, tanpa ikut-ikutan, makanya dia melenceng. Nama BESER (bukan nama besar) juga ada artinya. Beser itu suatu kewajiban, hukum alam, keharusan, dan lain-lain yang kalian pasti tahu. Yang gak tahu beser tanya ama tukang mi ayam atau hansip penjaga kuburan. Dijamin tokcer. Kalau beser, kita nggak mungkin ngomong terserah. BESER ialah luapan revolusi tak terbendung!
Salam


Data diri BESER

Nama : BESER bin Juliman
Tempat Tanggal Lahir : Kemanggisan, 7 Agustus 2009
Status : Remaja hura-hura sadar masa peduli sesama
Moto kesukaan : To be and Must be, that is BESER !



Note : KJ adalah bapak baptis bagi si BESER ini. Dia yang setuju masalah si BESER ini dan usul namanya (memang KaJenius).


TERSERAH Magazine Industrial Team.
2009